Bukan tak
tahu
Bukan
jua buta
Tapi
bagai menanti seru
Untuk
terus setia
Sekali lagi. Menangis gila!
Kutuk tampar diri, bak orang hilang akal warasnya. Sekali lagi. Menyesal tiada
kata. Ulangi dosa itu untuk kesekian kalinya. Kerap saya terfikir, bila akan
terus benar-benar setia taubat nasuha?
Keluh tidak guna. Menyesal apa
kali kedua, tiga? Entah. Diri terasa bodoh. Hati terasa lenguh. Iyalah, sampai
bila nafsu yang kawal kesemuanya? Bila ia saya lakukan, ada dicelah jiwa
membisik melaung kata dosa. Diri enggan menghentikan. Sesaat dua. Tangan bagai
mahu menampar pipi. Tapi hati kata, buat
apa? Kau yang gila!
Dosa itu bagai mereka. Memang
mereka. Gelak ketawa besar tatkala saya mengulangi langkah sumbing itu. Menari
atas nama dosa, gerakannya memalukan manusia! Mereka akan ketawa. Mereka akan
suka andai saya terus terikut kata pujukan mereka. Allahuakbar.
Saya tewas untuk kesekian
kalinya. Dan jauh disudut hati ada berkata, tak mustahil ia berulang untuk hari
seterusnya. Bagaimana kuat lagi perlu saya bentukkan diri?
“Perangilah
mereka itu, sehingga tidak ada fitnah dan adalah agama sekaliannya bagi Allah.
Sekiranya mereka berhenti, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka
kerjakan.”
Surah
An Anfal:ayat 39
Saya takut. Nafsu bagai
gelombang yang tidak berisyarat.
No comments:
Post a Comment